Jumat, 01 April 2011

Bisnis 'FIXIE BYCICLE' Di Bandung


PePenjualan sepeda fixie di Bandung meningkat hingga 300% sejak demam sepeda fixie melanda masyarakat Bandung setahun lalu. Hal ini dirasakan oleh sejumlah pedagang terutama perakit sepeda fixie di Bandung.

Gilang, pemilik Bengkel Sepeda Tenda Biru di Jl Veteran Bandung, mengatakan dirinya mengalami kebanjiran pesanan perakitan sepeda fixie sejak setahun belakangan. “Sejak sepeda ini menjadi tren, bengkel kami mengalami lonjakan permintaan rakit sepeda fixie ini. Dalam sebulan tak terhitung berapa yang datang untuk memesan sepeda fixie ini. Pokoknya ada kenaikan pesanan sekitar tiga kali lipat,” ujarnya. Gilang sendiri mulai merakit sepeda fixie sejak tahun 2006 sebelum sepeda fixie menjadi tren.
Perakitan sepeda fixie mulai ramai karena peminat sepeda ini menginginkan warna hingga merk frame sepeda tertentu pada sepeda fixie.Lama pengerjaan perakitan sepeda fixie ini tergantung tingkat kesulitan dan ketersediaan bagian sepeda, seperti frame sepeda, velg, dan stang. Menurut Gilang, perakitan sepeda fixie dapat berlangsung 3 jam hingga satu hari. Meski mulai banyak peminat sepeda fixie, tidak semua toko sepeda menjual sepeda fixie ini. Sepeda fixie sendiri lebih banyak dijual di bengkel-bengkel yang merakit sepeda fixie ini. “Umumnya peminat sepeda fixie lebih suka yang rakitan daripada beli jadi asli pabrik. Jadi kami tidak menyediakan sepeda itu,” ujar pedagang sepeda Kurnia Jaya di daerah Kosambi Bandung.
Ukuran sepeda fixie pun dapat dirakit sesuai dengan tinggi badan penggunanya. Sebuah sepeda fixie rakitan dihargai mulai Rp1,5 juta hingga belasan juta sesuai dengan merk bagian sepeda yang diinginkan. Salah satu pengguna sepeda fixie, Roy, mengatakan dirinya lebih memilih sepeda fixie rakitan daripada beli sepeda fixie yang sudah jadi. “Kalau yang rakitan itu bisa disesuaikan dengan keinginan. Harganya juga bisa disesuaikan dengan dana yang dimiliki. Kalau beli jadi itu jatuhnya lebih mahal,” terangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar